Sabtu, 07 November 2009

Di Hari Pelanggan Speedy, GM dan Manager Telkom Jadi Satpam


PadangKini.com | Kamis, 4/9/2008, 15:42 WIB

PADANG-Ada yang berbeda jika anda mengunjungi Plaza Telkom Sumbar hari ini. Mulai dari pintu masuk, seorang pria berbaju batik akan membukakan pintu, tugas yang biasanya dilakukan satpam. Selanjutnya di dalam, lagi-lagi pria berbaju batik, akan bertanya keperluan anda dan mengantarkan ke tempat yang dituju.

"Ya, hari ini adalah Hari Pelanggan Speedy, jadi khusus hari ini, mulai dari General Manager Telkom hingga para manager akan bertindak sebagai satpam melayani pelanggan," kata Setia Welly, Manager Costumer Care PT Telkom Sumbar, di kantornya, Kamis (4/9).

Menurut Welly, tema Hari Pelanggan Speedy tahun ini adalah Always Happy to Help, maksudnya agar semua karyawan PT Telkom senantiasa bersemangat dan antusias memberi bantuan dan pelayanan kepada pelanggan.

"Melayani dengan senyuman, kerendahan hati, keinginan untuk berkembang dan semangat menjadi tema yang diangkat sejak 2003," kata Welly.

Selain mengapresiasi pelanggan yang berkunjung ke Plaza Telkom dengan memberi bunga dan souvenir, juga diadakan talk show bersama General Manager Kandatel Sumatera di Classy FM dengan tema Sumatera 147 on The Air Sapa Pelanggan.

Selain itu juga diselenggarakan Costumer Visit dimana GM dan manager terkait ikut serta memberikan pelayanan pemasangan baru, pelayanan gangguan dan penyelesaian komplain tagihan.

"Pelanggan yang dikunjungi adalah pelanggan yang mengalami gangguan speedy lebih dari satu kali selama Agustus lalu," kata Welly. (bening/o)

Rumah Rusak Diberi Waktu Setahun Gratis Pasang Listrik

PadangKini.com | Jumat, 06/11/2009, 6:35 WIB

PADANG--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatra Barat memberikan keringan waktu 1 tahun pemasangan gratis listrik di rumah dan bangunan lain yang listriknya langsung diputus karena rusak berat akibat gempa 7,9 SR.

Kepala Humas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatra Barat, Asril Khalis mengatakan, yang digratiskan PLN hanya biaya penyambungan kembali dan bukan biaya pemasangan instalasi.

"Sebab biaya instalasi itu dikerjakan pihak lain, yang digratiskan PLN biaya administrasi pemasangan, tapi kalau lewat dari satu tahun sejak 30 September 2009 terpaksa dikenakan biaya pemasangan baru," ujarnya, Kamis (5/11/2009).

Akibat gempa, PLN kehilangan puluhan ribu pelanggan, termasuk hotel dan kantor. Asril belum bisa memberikan data rinci berapa jumlah pelanggan yang listriknya langsung putus, namun jumlah pemakaian listrik yang hilang sekitar 20 MW.

"Total kerugian PT PLN akibat gempa 30 September Rp170 miliar akibat rusaknya jaringan, tiang yang rubuh, dan travo jatuh, namun listrik bisa kembali normal di seluruh wilayah pada hari kesembilan setelah gempa," katanya. (yanti/syof)

Sumatera Barat Luluh Lantah

Kamis, 01-Oktober-2009

PADANG-Gempa hebat berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) mengguncang Sumatera Barat, Rabu (30/9). Berdasarkan data dari Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika, gempa 7,6 SR itu terjadi pada pukul 17.16.09 WIB. Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.

Gempa tersebut juga dirasakan warga di Medan (Sumatera Utara), Bengkulu, Pekanbaru (Riau), Palembang (Sumatera Selatan), Jambi, Bandar Lampung, bahkan Aceh. Hanya sejauh ini, dampak paling parah akibat gempa itu dilaporkan terjadi di Padang. Ibu kota Sumatera Barat tersebut seperti sebuah kota yang terisolasi dari kota-kota lain di sekitarnya.

Hingga tadi malam, korban meninggal sudah menembus 75 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak warga yang tertimbun reruntuhan gedung.

Akibat gempa itu, ribuan rumah dan bangunan bertingkat di Kota Padang runtuh. Listrik padam dan kebakaran terjadi di mana-mana. Jaringan internet ngadat dan jalur komunikasi via seluler sebagian tak bisa digunakan.

“Jarak pandang hanya 500 meter saat saya melarikan motor menuju rumah dari Jalan Proklamasi menuju Jalan Padang Pasir. Terlihat asap mengepul ke udara dari arah bangunan yang runtuh,” kata Al Imran, seorang warga Kota Padang.

Beberapa gedung yang runtuh yakni Gedung BII di Jalan Sudirman, Suzuki Ujung Jalan Ujung Gurun, Capella, Sentral Pasaraya Padang, Ramayana di Jalan Pemuda, Anugerah Furniture serta bangunan Fakultas Teknik Universitas Andalas di Limau Manis. Gedung Rektorat IAIN Imam Bonjol Padang yang terletak di Lubuk Lintah, Kecamatan Kuranji, juga runtuh dan bangunan masjid yang ada di sana juga sebagian dindingnya runtuh.

Ratuasan warga Kampung Baru, Kelurahan Sawahan Timur, Kota Padang histeris. Puluhan rumah permanen dan semi permanen milik mereka dalam sekejap runtuh ketika gempa mengguncang. Warga yang rumahnya hancur memilih mendirikan tenda sekadarnya di sebuah lapangan rumput tak jauh dari rumah. Keadaan tambah mencekam karena ketika hari menjelang malam, listrik pun mati.

Selain rumah warga, gedung-gedung berukuran besar juga banyak yang runtuh, termasuk di antaranya gedung hotel Sedona, gedung Universitas Eka sakti di Jalan Veteran dan Gedung Universitas Andalas, serta gedung Sari Petojo, sebuah pabrik es balok di kawasan Ganting Padang.

Maidestal Hari Mahesa, anggota DPRD Kota Padang, mengatakan, bangunan Bakso Lapangan Tembak di Jalan Proklamasi juga rata dengan tanah beserta bangunan ruko di sebelahnya. Diperkirakan banyak pengunjung yang terjebak di dalamnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang, Dedi Henidal menyebutkan, hingga tadi malam kondisi Kota Padang mencekam. Warga masih berada di jalanan, sehingga situasi gelap. Alarm Tsunami tidak berbunyi, karena kekuatan gempa tidak berpotensi Tsunami.

“Alarm Tsunami tidak dibunyikan, karena gempa tidak berpotensi Tsunami. Hingga saat ini pihaknya turun ke jalan untuk menginformasikan kepada warga untuk tetap waspada dan berada di luar rumah untuk antisipasi gempa susulan,” ujarnya.

Hingga tadi malam pihaknya belum bisa bergerak jauh, karena macet total di seluruh jalan utama seperti Jalan Jenderal Sudirman, Khatib Sulaiman, Jalan Veteran. Jalan Sawahan yang merupakan salah satu jalan akses menuju Limau Manis juga macet begitu juga dengan Jalan Proklamasi.

“Ribuan warga bergerak menuju kampus Unand (Universitas Andalas) di Limau Manis dan ada yang menuju Belimbing,” ungkapnya.

Walikota Padang Fauzi Bahar melalui telepon melaporkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa korban tewas akibat gempa 7,6 SR di Sumatera Barat sedikitnya 75 orang.

Dalam laporannya kepada Wapres yang sedang memimpin rapat terbatas merespons bencana gempa bumi di Sumbar itu juga menyatakan bahwa bandara saat ini ditutup karena terjadi kerusakan.

Dilaporkan juga pada saat kejadian sebagian jaringan telepon seluler saat ini tidak dapat diakses karena mengalami kerusakan. Sedangkan Bupati Pariaman Muslim Kasim dan Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi sedang berada di Jakarta.

Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi memperkirakan, gempa yang mengguncang beberapa wilayah Sumatera Barat mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Gamawan yang saat gempa terjadi berada di Jakarta menuturkan, laporan yang dia terima dari stafnya menyatakan, kerusakan akibat gempa cukup parah.

“Saya mendapat laporan, sudah banyak gedung yang rusak dan terbakar akibat gempa ini. Bahkan pagar tembok di belakang Gubernuran roboh semuanya. Saya juga mendapatkan laporan kalau masjid di kompleks Gubernuran sudah tak mungkin bisa dipakai lagi karena rusak parah,” ujar Gamawan yang saat dihubungi baru sampai di Jakarta, Rabu (30/9).

Pemprov Sumbar, lanjut Gamawan, masih belum bisa memastikan berapa banyak korban jiwa yang terjadi akibat gempa.

Dia mengatakan, besarnya gempa membuat warga cukup panik akan terjadinya gelombang tsunami. “Karena takut tsunami, banyak warga yang mencoba menyelamatkan diri dengan pergi ke tempat lebih tinggi. Meninggalkan rumahnya. Kami masih belum mendapat laporan berapa banyak korban yang meninggal,” katanya.

Gamawan mengatakan masih menunggu laporan komprehensif dari pegawai jajaran Pemprov Sumbar. “Saya juga sudah ditelepon Wakil Presiden yang menanyakan perkembangan terbaru. Untuk itu, malam ini juga saya kembali ke Padang,” kata Gamawan.

Sumber : www.radarbanten.com

Sabtu, 05 September 2009

MENKOMINFO RI MUHAMMAD NUH TINJAU PESANTREN RAMADHAN di KOTA PADANG

PADANG—Program Pemko Padang dalam melaksanakan Pesantren Ramadhan selama bulan suci Ramadhan 1430 H, menjadi pusat perhatian Pemerintah Pusat melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Muhammad Nuh. Hari Sabtu 29 Agustus 2009, usai shalat Subuh, Menkominfo RI besama rombongan akan meninjau dan melihat langsung pelaksanaan Pesantren Ramadhan di Masjid Sahara Padang Pasir. Menkominfo didampingi Gubernur Sumbar, Wali Kota Padang dan sejumlah unsur Muspida. “Rencananya Menkominfo meninjau beberapa kegiatan pesantren di Kota Padang. Namun lantaran kegiatan beliau cukup padat, maka dipusatkan di Masjid Sahara,” kata Kepala Dinas Kominfo Kota Padang, Hasrul Piliang.


Tahun lalu Mendiknas RI yang datang berkunjung melihat pelaksanaan Pesantren Ramadhan. Tahun depan direncanakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pesantren Ramadhan akan menganggarkan pembelian 200 unit infocus beserta perangkat pendukungnya dalam APBD 2010. Infokus ini dapat membantu penyajian materi pesantren dengan metode visualisasi, sehingga siswa efektif menyerap materi yang dijelaskan tenaga pengajarnya, ujar Walikota H. Fauzi Bahar.

Irwandi Rais

Sabtu, 29 Agustus 2009

Warga Sumbar Diminta Waspada Dalam 24 Jam

PadangKini.com | Minggu, 16/08/2009, 20:32 WIB

PADANG--Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumatera Barat meminta warga Sumatera Barat untuk waspada terhadap gempa susulan dalam 24 jam ke depan.

Koordinator Satkorlak Penanggulangan Bencana, Ade Edwar kepada PadangKini.com menyebutkan, kewaspadaan perlu dilakukan mengingat kondisi gempa susulan setelah gempa 6,9 SR belum stabil.

"Kewaspadaan perlu dilakukan, tapi tidak perlu mengungsi, yang penting jaga keselamatan dari benda atau bangunan yang bisa menimpa," kata Ade, Minggu (16/8/2009) pukul 19.20 WIB.

Warga Kota Padang baru bisa evakuasi dari ancaman tsunami, kata Ade, jika terjadi gempa yang lebih besar dari peristiwa September 2007 yang bersumber di Siberut.

"Indikatornya kalau gempa bisa meruntuhkan lantai dua dan tiga bangunan sekitar seperempat bangunan di Kota Padang, itu baru bisa menimbulkan tsunami," katanya.

Ade menambahkan, gempa-gempa yang terjadi sekarang berlokasi di sekitar Patahan Mentawai di Pulau Siberut dan Sipora.

Sementara, gempa susulan masih terus terjadi. Setelah gempa 6,9 SR, BMKG mencatat 8 gempa susulan. Dua gempa terakhir berkekuatan 6,1 SR pada pukul 19:49:00 WIB dan 5,3 SR pada pukul 19:58:00 WIB. (syof/yanti)

Minggu, 26 Juli 2009

Kakak Beradik di RSUP M. Djamil Negatif Flu Babi

PadangKini.com | Jumat, 24/07/2009, 9:03 WIB

PADANG--Dua pasien kakak beradik suspect (diduga) flu babi yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit M. Djamil Padang ternyata hasilnya negatif. Kondisi keduanya membaik dan segera dibolehkan pulang.

Direktur Umum, SDM dan Pelayanan RSUP M. Djamil Padang, Aguswan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Departemen Kesehatan di Jakarta, kakak beradik berinisial J (7 tahun)dan H (17 bulan) negatif flu babi.

"Hasilnya kita terima kemarin, karena negatif maka kedua pasien akan dipulangkan, kondisi keduanya juga sudah sehat," kata Aguswan kepada PadangKini.com, Jumat (24/07/2009).

Kedua kakak beradik tersebut dirujuk dari Rumah Sakit Yos Sudarso Kamis (16/7/2009) ke RS Dr. M. Djamil karena berdasarkan diagnosa dokter dicurigai suspect flu babi.

Kedua pasien adalah anak dari seorang nahkoda kapal surfing yang biasa membawa turis asing ke Mentawai berkebangsaan Selandia Baru. Sedangkan istrinya berasal dari Aceh. Keluarga ini sudah beberapa bulan tinggal di Kota Padang.

Hingga saat ini, RSUP M. Djamil Padang baru merawat tiga pasien suspect (diduga) flu babi. Yang pertama adalah Sultan, seorang siswa SD di Padang yang akhirnya meninggal. Namun hasil pemeriksan sampel darah di laboratorium, Sultan negatif flu babi. Demikian juga kakak beradik J dan H yang juga negatif. (o)

Senin, 13 Juli 2009

Korban Suspect Flu Babi Meninggal di Padang

Wabah Flu Babi Masuk Indonesia
Korban Suspect Flu Babi Meninggal di Padang


Wabah flu babi di Indonesia diduga mulai makan korban jiwa. Korban tewas berusia 9 tahun.
Senin, 13 Juli 2009, 11:09 WIB
Elin Yunita Kristanti

VIVAnews - Wabah flu babi di Indonesia diduga mulai makan korban jiwa. Seorang pasien suspect flu babi yang dirawat di Rumah Sakit M Djamil Padang meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif selama beberapa jam.

"Kita tetap memeriksa dua-duanya apakah flu babi atau flu burung tergantung hasil cek darah," kata Direktur Umum SDM dan Pendidikan RS M Djamil Padang, Guswan, pada wartawan Senin 13 Juli 2009.

Korban, Sultan Farhan yang masih berusia sembilan tahun ini sempat dirawat di RS Yos Sudarso sebelum dirujuk ke M Djamil Padang.

Korban dirujuk ke RS M Djamil Minggu 12 Juli 2009 sekitar pukul 16.30 WIB dan dirawat di ruang intensif. "Sekitar pukul 18.00 WIB korban akhirnya meninggal," kata Guswan.

Menurut Guswan, korban memiliki riwayat kontak dengan warga negara asing asal Amerika. Hal tersebut yang memperkuat pihak rumah sakit bahwa Sultan meninggal akibat suspect flu babi (H1N1). Saat ini, pihak M Djamil telah mengirim sampel darah korban untuk memastikan penyebab kematiannya.

Menurut ciri-ciri korban saat dirujuk ke M Djamil, Guswan mengatakan, korban mengidap semacam virus. Gejala yang diderita korban mirip dengan pasien yang terkena flu babi. "Demam tinggi, batuk-batuk, dan sesak nafas," kata dia.

Saat ini, jenazah korban masih berada di kamar mayat RS M Djamil untuk segera dimandikan dan dibersihkan secara medis. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk yang akan menimpa keluarga korban.

Sultan merupakan anak dari pasangan Ikhlas (39) dan Aminah yang tinggal di Padang Pasir, Padang. Sejauh ini, RS M Djamil masih mencatat satu pasien suspect flu babi yang ditangani rumah sakit tersebut. Pihak M Djamil belum memastikan apakah korban meninggal karena flu babi atau penyakit lain.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari Jakarta, dalam seminggu ke depan mudah-mudahan hasilnya sudah ke luar," kata Guswan.

Laporan: Eri Naldi| Padang
• VIVAnews

Minggu, 15 Maret 2009

Ditabrak Truk Brimob, Seorang Pengendara Motor Meninggal


Keluarga korban di samping jasad korban Jayunis.
PadangKini.com | Senin, 16/2/2009, 12:12 WIB



PADANG--Seorang pengendara motor tewas ditabrak truk yang mengangkut rombongan Brimob Polda Sumbar di perempatan DPRD Sumbar, Jalan Hamka Padang, Senin (16/2) sekitar pukul 07.00 WIB.

Korban bernama Jayunis, 54 tahun sempat dibiarkan tergeletak di jalanan selama 20 menit sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Selasih oleh seorang polisi lalu lintas yang tengah berjaga di pos polisi yang berada di lokasi. Namun setiba di Selasih, nyawa Yayunis tidak tertolong lagi.

Devi Yunita, 23 tahun, anak korban mengatakan pagi itu korban dan Yunita naik motor dari Tabing menuju rumahnya di Purus. Sampai di perempatan DPRD Sumbar motornya disenggol truk Brimob yang hendak belok kiri.

"Motor oleng dan kami jatuh, saya tidak tahu persis kejadiannya bagaimana, tapi saat sadar melihat papa sudah tergeletak dan kepalanya berdarah," kata Devi.

Menurutnya, saat itu sejumlah penumpang truk Brimob tersebut sempat melihat kejadian tersebut namun mereka tidak melarikan korban ke rumah sakit. "Mungkin karena terburu-buru, katanya mereka akan mengikuti latihan gabungan," kata Devi.

Akhirnya setelah 20 menit korban dilarikan ke Selasih oleh seorang polisi lantas. "Dari keterangan perawat rumah sakit, papa tidak tertolong karena mengeluarkan banyak darah," kata Devi.

Akhirnya jasad korban dibawa ke rumah duka di Jl. Purus. Hingga siang ini rumah duka msih ramai dikunjungi pelayat, salah satunya Kasat Lantas Poltabes Padang Kompol Arif Budiman.

Menurut Arif kepada sejumlah wartawan, saat ini polisi telah memproses kejadian ini dan tiga saksi telah dimintai keterangan yakni sopir truk Brimob tersebut dan dua orang saksi mata. (lian/o)

Rabu, 11 Maret 2009

KTP dan Berobat Gratis di Kota Padang Mulai Berlaku Hari Ini

PadangKini.com | Senin, 2/3/2009, 12:33 WIB

PADANG--Wali Kota Padang Fauzi Bahar menepati janjinya untuk menggratiskan pembuatan KTP dan akta kelahiran serta biaya berobat di Puskesmas, mulai Maret ini. Pencanangan tiga program gratis tersebut dilakukan di Kantor Camat Padang Barat, Senin (2/3) pagi.

"Program gratis ini mulai diberlakukan hari ini hingga seterusnya yang merupakan program kerja 100 hari saya," kata Fauzi yang didampingi wakilnya Mahyeldi Ansharullah.

Dalam pencanangan KTP gratis tersebut, Fauzi memerintahkan jajarannya mulai pemko, kecamatan hingga kelurahan menyederhanakan birokrasi. Pengurusan KTP yang biasanya memakan waktu dua minggu diharapkan dapat selesai dalam tiga hari.

"Jika perlu KTP itu sudah ditandatangani camat lebih dulu, tidak seperti sebelumnya formulir diisi dulu baru ditandatangani camat sehingga membutuhkan waktu lebih lama," kata Fauzi.

Sementara untuk pengobatan gratis, berlaku untuk semua masyarakat yang datang ke Puskesmas di seluruh Kota Padang. "Malah (pasien) untuk pulang diberi ongkos Rp2.000," kata Fauzi.

Untuk anggaran ongkos pasien tersebut, Pemko Padang mengambil dari zakat PNS yang dikumpulkan sebanyak Rp100 juta.

"Kebijakan ini akan kita evaluasi dalam empat bulan ke depan, kalau ada pasien yang mampu, tidak akan diberi ongkos," kata Fauzi.

Sementara untuk biaya sekolah gratis mulai SD hingga SMA dan askeskin untuk masyarakat miskin seperti yang dijanjikan Fauzi dalam kampanyenya, rencananya akan diberlakukan pada 100 hari kerja kedua. (lian/o)